Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 April 2019

Review Film: SEXY KILLERS (2019) –Hitam Manis, Liar dan Murahan


Hasil gambar untuk sexy killers
Assalamu’alaikum kawan-kawan yang mengagumkan! Apa kabar? Sebelumnya mau cerita sedikit. Bulan Maret dan April adalah bulan yang sangat padat dan berat bagi saya yang tengah duduk di kelas 12 akhir karena  sebentar lagi saya akan lulus dan menentukan jalan hidup saya (aenjeaye). Oleh karena itu sebagian besar waktu saya tersita untuk belajar dalam rangka menghadapi berbagai macam ujian yang mesti saya laksanakan baik itu di sekolah ataupun di luar sekolah. Otomatis,  saya tidak memiliki waktu untuk menulis apalagi menonton film (curhat dikit hehe). Nah, setelah melewati itu semua, sekarang saya akan kembali menulis di blog kesayangan saya yang tidak pernah ada viewnya, terima kasih. Anyway, berhubung bulan april ini suasananya berkaitan dengan ketegangan politik dan pemilu, saya pun mencoba menonton film yang berkaitan dengan politik berupa pendapat, opini dan kontroversi menjelang pemilu yang akan dilaksanakan besok pada tanggal 17 april 2019. Saat membuka Youtube ada sebuah video yang menarik dengan view yang sudah mencapai 7 juta hanya dalam waktu 2 hari, berjudul SEXY KILLERS. Film yang dipublikasikan oleh akun Watchdoc Image ini merupakan dokumentasi ringkasan proses dan perjalanan Ekspedisi Indonesia Biru yang berkeliling nusantara selama 1 tahun(1 Januari - 31 Desember 2015). Disini saya akan mengulas secara singkat. Langsung saja, check this out!

SEXY KILLERS adalah sebuah film dokumenter berdurasi 1 jam 28 menit yang menggambarkan sisi gelap dari sebuah perkembangan dan kemajuan di negara kita tercinta, Indonesia. Dari manakah, sumber energi listrik yang biasa kita gunakan sehari-hari? Jawabannya adalah Batubara. Batubara merupakan sumber daya alam yang menjadi sumber utama energi listrik di Indonesia. Melalui PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), Batubara diubah menjadi energi listrik yang kemudian disalurkan ke berbagai daerah dan dapat dinikmati oleh kita sehari-hari. Namun, apakah kita pernah membayangkan jika Batubara memiliki dampak negatif yang sangat serius? Lalu bagaimana mengenai pendapat masyarakat yang tinggal bertetangga dengan areal penambangan? 

Kisah dimulai di pulau Borneo (Kalimantan) menceritakan kehidupan masyarakat Kaltim yang sangat dirugikan oleh aktivitas penambangan mulai dari hilangnya lahan bercocok tanam, lumpur yang merugikan areal persawahan, rumah yang rusak hingga hancur, kerugian panen, hingga keberadaan air bersih yang sudah lama menjadi sejarah. Protes yang dilakukan masyarakat tidak pernah digubris dan malah menjadi bumerang, contohnya adalah demo yang dilakukan seorang warga hingga di tangkap dan dipenjara karena dianggap mengganggu aktivitas pertambangan.
Masalah besar yang diangkat adalah mengenai lubang tambang bekas galian yang dibiarkan terbuka dan tidak direklamasi. Bahkan setelah mengetahui jika hal tersebut telah menelan banyak korban jiwa. Kita akan dibuat miris dan sedih setelah ditampilkan cuplikan bagaimana para pejabat tinggi merespon masalah ini dengan menganggap lumrah dan sudah sewajarnya. Di dalamnya juga ditampilkan cuplikan-cuplikan sidang serta debat presiden yang membuat kita berpikir.

Kemudian akan dijelaskan seluk beluk berbagai perusahaan yang berkecimpung dalam dunia batu bara termasuk perusahaan yang memiliki andil paling besar dalam pertambangan batubara. Kemudian juga akan ditampilkan hubungan perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh para capres dan cawapres yang memiliki keterkaitan dengan penambangan batu bara yang dijelaskan secara mendetail lewat diagram.
Selain Borneo, berbagai daerah pesisir Jawa yang dilewati kapal pengankut tongkang tongkang pembawa batu bara juga mengalami kerusakan salah satunya adalah hancurnya terumbu karang yang sangat merusak ekosistem laut. Hal ini secara otomatis akan merugikan para nelayan yang memiliki mata pencaharian di laut. Berbagai aksi penolakan pun ditampilkan, seperti aksi yang dilakukan oleh aktivis lingkungan laut dengan memberi peringatan keras dan mencoret/ menuliskan kalimat-kalimat penolakan pada lambung kapal pembawa tongkang batubara.

Apakah yang dialami masyarakat yang tinggal dekat dengan PLTU? Film ini akan menampilkan dampak yang ditimbulkan akibat pabrik PLTU di beberapa daerah termasuk Palu. Sebagian besar masyarakat terindikasi menderita penyakit paru-paru dan masalah pernapasan. Hal ini diakibatkan oleh debu yang dihasilkan dari PLTU,membuat rumah warga selalu kotor. Debu yang dihirup dan masuk ke paru-paru lama-kelamaan akan menyebabkan penyakit serius yang membawa pada kematian. Kita juga akan melihat banyak sekali potret yang menunjukkan tidak bertanggung jawabnya pemerintah dalam mengatasi masalah ini.
Begitu menyeramkannya fakta yang terungkap dari sisi gelap sebuah peradaban. Di satu sisi tidak bisa dipungkiri jika listrik adalah elemen yang tidak akan bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Di sisi yang lain, banyak warga yang merasa sengsara dan mesti membayar semuanya.

Film ini sangat saya rekomendasikan selain menambah wawasan, film ini juga dapat mengingatkan kita dan juga menanamkan rasa cinta tanah air. Pesan yang diangkat sangat bagus. Penilaian saya untuk film dokumenter ini secara keseluruhan adalah 8.5/10. Sangat keren.
Besok adalah pemilu presiden Indonesia. Siapapun yang terpilih adalah pemimpin terbaik yang semoga menjadi pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab. Semoga kita semua selalu dijadikan manusia yang bersyukur dan bertanggung jawab. Selalu jaga dan hormati setiap tempat yang kita pijak. berpikirlah sebelum bertindak. Tetap membumi dan salam lestari, Merdeka!

Trailer:
 

Rabu, 20 Maret 2019

Review Film: Yowis Ben (2018) –Nggak Iso Turu





Hasil gambar untuk yowis ben

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat malam! Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit mengulas mengenai film yang baru selesai saya tonton yang berjudul “Yowis Ben”. Di produksi oleh Starvision Plus dan disutradarai oleh Fajar Nugros dan Co-director oleh Bayu Skak. Film yang memiliki genre drama komedi ini tayang pada bulan Februari tahun 2018 lalu dengan respon penonton yang sangat bagus. Sekedar info, film sekuel lanjutannya berjudul “Yowis Ben 2” Sudah mulai tayang pada 14 Maret 2019.
Sedikit cerita, awalnya saya tidak tertarik menonton film ini. Tapi setelah melihat promo film “Yowis Ben 2” saya merasa tertarik untuk menonton film ini. Tapi sebelum saya menonton, saya pikir lebih baik menonton dulu Yowis Ben 1 nya dan memang benar jika film ini memiliki keunikan tersendiri dan tentunya sangat menghibur. Langsung saja Check this out!

Hasil gambar untuk yowis ben scene

Film ini mengisahkan seorang anak tukang pecel dari malang yang bernama Bayu (Bayu Skak) ditemani sahabat setianya Doni (Joshua Suherman). Keduanya adalah siswa SMA yang memiliki masalah yang sama. Yaitu untuk membuktikan bahwa diri mereka bisa terkenal, populer, dan berprestasi. Dengan modal semangat, mereka pun Membentuk band dengan 2 personel tambahan yaitu Yayan (Tutus Thomson), Seorang drummer dan penabuh bedug. Sosok paling religius dan sedikit miring:D. Dan yang terakhir Nando (Brandon Salim) merupakan siswa blasteran ganteng yang merupakan seorang keyboardist. Mereka pun menyatukan visi dan menamai grup band nya dengan nama “Yowis Ben”. Banyak rintangan dan cobaan yang mesti mereka hadapi. Dapatkah mereka membuktikan diri mereka kepada orang-orang, khususnya Bayu yang ingin membuktikan dirinya pada Susan (Cut Meyriska).
Hasil gambar untuk yowis ben komedi scene
dapat kalian lihat siapa yang otaknya paling miring

Yang unik dari film ini adalah hampir 90% bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa timur (Malang). Kita akan disuguhkan oleh berbagai dialog komedi yang khas dan tentunya menghibur. Selain bahasa, film ini juga menonjolkan tempat-tempat yang memiliki ciri khas yang unik termasuk kampung warna-warni yang hanya dapat kita temui di Malang. Seolah ingin eksis dan membuktikan bahwa ‘Indonesia juga punya tempat yang keren dan unik’ Nice. Saya menganggap film ini bagus karena ceritanya yang cukup related dengan kehidupan saya. Tentang seorang remaja yang tengah mencari jati diri, perhatian, juga selipan drama anak sekolahan.

Hasil gambar untuk yowis ben komedi scene

Selain komedi dari para tokoh utamanya, kalian juga akan menikmati komedi dari beberapa komedian Indonesia seperti Yudha Keling, Muhadkly Acho, dan Uus. Tidak perlu ditanya lagi, pastinya akan sangat seru dan meriah, hoho.




Hasil gambar untuk yowis ben komedi scene
tukang cilok


Sekian ulasan singkat dari saya. Film ini mendapat nilai 8/10, cocok menemani akhir pekanmu. Thank you and see you in “Yowis ben 2”. Have a good day!! 

NB
: Di dalam filmnya ada beberapa soundtrack lagu dari Yowis Ben yang dapat kalian dengarkan di bawah ini:


1.    Mangan Pecel

2.    Konco Seng Apik

3.    Gak Iso Turu (favorit saya hehe)

4.    Ojo Bolos Pelajaran


Trailer:

Short Impression Film JOKER (2019)

Siapa yang tidak tahu dengan Joker ? Joker merupakan musuh berat yang harus dihadapi oleh salah satu superhero dari DC yaitu sang k...