Tampilkan postingan dengan label Anime Movie. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Anime Movie. Tampilkan semua postingan

Kamis, 13 Juni 2019

Makoto Shinkai Siap Merilis Film Terbarunya di tahun 2019, Tenki no Ko: Weathering With You


Hasil gambar untuk tenki no ko 
Kabar gembira untuk para pecinta film-film anime!! Setelah sukses dengan film nya yang berjudul Kimi no Na Wa (Your Name.), Kabarnya Makoto Shinkai akan merilis film terbarunya berjudul Tenki no Ko: Weathering With You yang akan dirilis perdana pada 19 Juli 2019 mendatang di Jepang (Biasanya di Indonesia jadwal tayangnya lebih lambat).

SINOPSIS
Hodaka meninggalkan kampung halamannya di sebuah pulau terpencil. Dia menuju Tokyo tapi tak butuh waktu lama dompetnya kosong. Hidup dalam keadaan terisolasi, akhirnya dia mendapat pekerjaan sebagai penulis di sebuah majalah occult. Usai mendapat pekerjaan ini, cuaca selalu hujan terus menerus. Hingga akhirnya dia bertemu gadis bernama Hina di sebuah pojok keramaian kota. Karena suatu hal, Hina dan adik laki-lakinya hidup bersama. Hina juga memiliki kekuatan misterius. Yaitu menghentikan hujan dan membuat cuaca cerah.” (Sumber: amhmagz.com).

Bagi penggemar anime, mungkin nama Makoto Shinkai sudah tidak asing lagi. merupakan sutradara yang berasal dari jepang dan terkenal berkat karya nya yang luar biasa. Salah satu karya nya yang paling fenomenal adalah film anime berjudul Kimi no Na Wa (Your Name.) yang sukses menjadi anime terlaris dan terbaik sepanjang masa. Ia dikenal dari film-filmnya yang memiliki kualitas visual luar biasa. Setiap filmnya dijamin akan memanjakan mata dengan detail dan penggambarannya yang ciamik. Selain itu, ceritanya pun selalu unik dengan latar belakang yang terkadang simple, namun bisa dibuat menjadi sangat apik dan menarik. Berikut ini beberapa film karya Makoto Shinkai yang wajib masuk list tontonanmu:

1. Kimi no Na Wa/ Your Name. (2016)
2. Kotonoha no Niwa/ The Garden of Words (2013)
3. Hoshi wo Ou Kodomo/ Children Who Chase Lost Voices (2011)
4. Byosoku 5 Centimeter/ 5 Centimeter Per Second (2007)
5. Kumo no Muko, Yakusoku no Bashou/ The Place Promised In Our Early Day (2004)
6. Dareka no Manazashi/ Someone’s Gaze (2013)




Shinkai mendapat kredit sebagai kreator. Dia selain menulis naskah juga akan menyutradarai anime yang digarap CoMix Wave. Masayoshi Tanaka kembali dipercaya menjadi desainer karakter. Atsushi Tamura menjadi sutradara animasi. Hiroshio Takiguchi menjadi pengarah seni. STORY, Inc. bertindak sebagai produser. TOHO mendapat hak untuk mendistribusikan film. (Sumber: amhmagz.com)

PS. kabarnya band RADWIMPS akan kembali mengisi soundtrack pada film ini yang sebelumnya juga mengisi soundtrack film Kimi no Na Wa. Cocok sekali. Semakin penasaran.
Berikut ini cuplikan trailernya.

Minggu, 17 Maret 2019

Review Sayonara no Asa ni Yakusoku no Hana wa Kazarou (2018) –Perpisahan Yang Baru Demi Pertemuan Yang lain



Hasil gambar untuk Maquia posters
Selamat malam! Apa kabar kawan-kawan yang mengagumkan? Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas sebuah film anime yang wajib masuk ke dalam list tontonanmu. Film ini diproduksi oleh P.A. Works dan tayang pada tahun 2018 kemarin.  Berjudul “Maquia: When the Promised Flower Blooms” (Sayonara no Asa ni Yakusoku no Hana wo Kazarou/ Mari Menghiasi Pagi Perpisahan Kita dengan Bunga yang Telah Terjanjikan). Yow langsung saja, check this out!
Film ini mengisahkan seorang gadis bernama Maquia yang merupakan keturunan seorang Iorph. Iorph adalah ras yang memiliki bentuk fisik seperti manusia namun memiliki usia yang sangat panjang yang membuat mereka awet muda. Iorph memiliki tradisi turun-temurun dalam menenun Hibiol (Kain). Mereka dapat menyampaikan perasaannya lewat kain tersebut.



Pada suatu malam, desa Iorph diserang atas perintah raja  karena suatu alasan. Hal ini menimbulkan kekacauan dan membuat Maquia keluar dan terpisah dari ras nya. Dalam perjalanannya, ia dipertemukan dengan seorang bayi yang sedang menangis sendirian. Maquia pun membawa bayi tersebut dan memberinya nama Ariel. Ia pun berusaha menjadi sosok ibu dan menganggap Ariel sebagai anaknya. Komplikasi mulai terjadi seiring bertambahnya usia Ariel. Ia menyadari jika Maquia bukanlah ibu kandungnya dan merupakan seorang Iorph.

Gambar terkaitMemiliki durasi yang cukup panjang yaitu 1 jam 54 menit tidak membuatnya terasa membosankan dan monoton. Hal ini dikarenakan alur cerita yang dikemas sangat apik dan menarik. Jujur saja, saat menontonnya, saya sangat menikmati dan selalu merasa ‘penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya’.
Selain itu, ceritanya didukung oleh visual yang mantap dan keren. suasana pedesaan juga abad pertengahan seperti bangunan rumahnya, kerajaan, dll dapat kita lihat pada beberapa scene.
Hasil gambar untuk Maquia  scene iorphPenggambaran tokoh yang bagus pun menambah kekuatan karakter dari setiap tokohnya. Ekspresi tokoh pendukung seperti Leila, Krim, Lang dan Deol pun digambarkan sangat matang dan baik. Apalagi ekspresi Maquia yang terlihat sangat tulus, Nice.

Hasil gambar untuk Maquia  scene iorph

Oh ya, sebenarnya kelebihan yang paling dapat kita rasakan ada pada ceritanya itu sendiri. Aspek kehidupan seperti Arti penting dari sebuah ikatan, Hubungan antara Ibu dan Anak, Serta takdir yang pahit akan kalian jumpai.  Kita akan disuguhkan oleh bagaimana ‘Manisnya pertemuan dan pahitnya perpisahan’ yang menjadi Pokok ceritanya. Latar belakang dari perpisahannya memang sangat terasa. Pokoknya Sense of lost pada film ini akan sangat menyayat hati, huhu.

Baca Juga : REVIEW FILM: ANO HANA: THE FLOWER WE SAW THAT DAY (2013) –Mari menangis dan tertawa



[Review] Maquia: When the Promised Flower Blooms
Overall, nilai untuk film kali ini 8.5/ 10, Nice. Sangat wajib masuk ke dalam list tontonanmu. Baiklah, terima kasih. Semoga Bermanfaat. Have a good day!!Trailer:

Short Impression Film JOKER (2019)

Siapa yang tidak tahu dengan Joker ? Joker merupakan musuh berat yang harus dihadapi oleh salah satu superhero dari DC yaitu sang k...