Tampilkan postingan dengan label thriller. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label thriller. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 19 Oktober 2019

Short Impression Film JOKER (2019)


Hasil gambar untuk poster film joker
Siapa yang tidak tahu dengan Joker? Joker merupakan musuh berat yang harus dihadapi oleh salah satu superhero dari DC yaitu sang kesatria malam, Batman. Pada awal kemunculannya di “The Dark Knight” pada tahun 2008–Salah satu film terbaik sepanjang masa, Joker yang diperankan oleh Heath Ledger sangat menarik perhatian. Joker digambarkan sebagai seorang dengan pakaian dan riasan badut yang memiliki ciri dari tertawanya. Dalam film tersebut, karakter joker berusaha ditampilkan menjadi seorang penjahat ulung yang tidak terlacak dengan kecerdasan yang luar biasa. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa scene yang dapat memojokkan sang pahlawan, Batman. Hal lain adalah jalan cerita yang sangat apik, membuat karakter Joker ini sangat khas. Christopher Nolan merancang Joker sebagai penjahat ambisius dengan latar belakang yang terkesan kuat. Nah, jika pada “The Dark Knight” mengisahkan aksi sepak terjang antara Joker dengan Batman, pada film “JOKER” tahun 2019, kita akan disuguhkan oleh latar belakang seorang JOKER dari latar belakang keluarga, pekerjaan, hingga alasan yang membuat dirinya menjadi Joker. Di situs IMDB sendiri, film ini memiliki rating 8.9/ 10 (18 Oktober 2019)
Arthur Fleck adalah seorang yang memiliki cita-cita menjadi seorang komedian tunggal (Stand Up comedy). Seluruh hidupnya didedikasikan untuk bisa menjadi lucu. Ia bekerja sebagai seorang badut sewaan hingga suatu waktu ia dipecat karena suatu alasan yang tidak dapat ia terima. Kerasnya kehidupan yang ia jalani di kota Gotham City membentuk jati dirinya dan menghasilkan depresi yang berat. Ketidakadilan yang ia dapat membuat tujuan hidupnya semakin melenceng. Bersamaan dengan hal itu, fakta-fakta yang mengejutkan tentang dirinya mulai terungkap. Penyakit yang dideritanya juga menjadi hambatan baginya untuk mengejar mimpinya. Sebuah penyakit kejiwaan yang ia miliki sejak dulu, ditambah syaraf yang membuat ia selalu tertawa pada momen tertentu –fakta kecil tentang gaya tertawanya yang khas dan sedikit freaky. Hingga akhirnya Arthur memiliki sebuah ambisi yang kuat untuk membela hak dan kehidupannya dengan karakter badutnya dengan nama Joker.
Beberapa poin yang saya dapatkan adalah yang pertama, dengan durasi 122 menit, film ini tidak terasa membosankan meski pembawaannya cenderung lambat. Akting yang dimainkan Joaquin Phoenix sukses memainkan karakternya sebagai Joker khususnya pada scene-scene saat menampilkan tawa sang Joker. Salah satu poin plus dari film ini adalah nilai moral seperti menghargai orang lain dan tidak mudah menyerah juga diselipkan di film ini secara tidak langsung. Fakta-fakta yang diangkat akan menjawab semua pertanyaan kita tentang beberapa latar belakang dalam film “The Dark Knight” dari mulai alasan Arthur menjadi Joker, hingga keterkaitan dengan kematian orang tua Bruce Wayne. Kemudian, film ini memiliki rating D17+ saya rasa bukan karena adegan panasnya, melainkan kerasnya seorang Arthur dalam membela kehidupannya, kemudian aksi pembunuhan yang diperlihatkan memang cukup jelas, meski adegan membunuh pada film ini tidak terlalu banyak seperti film aksi, scene membunuh pada film ini akan lebih sadis, karena memang suasana yang ditampilkan terkesan asli dan familier, selain itu scene-scene depresi dan keterbelakangan Arthur yang tidak cocok dilihat oleh anak-anak. Selanjutnya film ini seperti memberi tahu kita bahwa ada alasan dibalik tindakan-tindakan para penjahat sebuah kisah termasuk Joker.  Sudut pandang dari seorang penjahat akan membuat kita juga berempati dan berpikir dua kali untuk mempertimbangkan kejahatannya. Ini adalah quotes yang sangat cocok dengan film ini –sedang ramai diperbincangkan.

“orang jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti.” 

Berikut ini cuplikan trailernya.
                                                                                                                                                                                                        

Senin, 22 April 2019

Review Film Target (2018) –Jigsaw versi Indonesia


Hasil gambar untuk film target 2018 scene thriller
Assalamu’alaikum, apa kabar kawan-kawan yang mengagumkan? Kali ini saya akan mengulas sebuah film komedi yang disutradarai oleh Raditya Dika merupakan film keluaran tahun 2018. Film ini merupakan salah satu film dengan genre comedy thriller karya Raditya Dika selain film Hangout. Check This out!

Sinopsis
Undangan misterius yang dikirim kepada beberapa artis termasuk komedian dan youtuber untuk ikut syuting dalam sebuah film dengan judul Target. Raditya Dika, Cinta Laura Kiehl, Samuel Rizal, Willy Dozan, Abdur Arsyad, Hifdzi Khoir, Ria Ricis, Romy Rafael dan Anggika Bolsterli adalah sembilan orang artis tersebut. Mereka pun dikumpulkan di sebuah rumah kosong dan hanya diminta untuk mengikuti instruksi yang diberikan. Semuanya pingsan setelah makan malam. Saat mereka terbangun mereka sudah berada di dalam sebuah bangunan tua dan baru bisa keluar setelah mengikuti permainan yang diberikan oleh Game Master. Mereka harus memilih untuk saling percaya atau membunuh satu sama lain untuk bisa selamat.

Cerita Yang ‘Mengadaptasi’ Film Luar.
Dari poster film saja sudah mengingatkan kita pada sebuah film thriller terkenal yang memiliki banyak sekuel. Ya, Suasana yang dibuat sama persis dengan film Jigsaw, dimana ada beberapa orang yang disekap dan harus mengikuti permainan maut agar bisa selamat. Mungkin karena film ini bergenre komedi, sepertinya aspek cerita memang tidak terlalu dipikirkan.
Skenario Yang Terasa Klise Dengan Tema Yang Sama. Jika kalian pernah menonton film Hangout, skenario nya akan terasa mirip atau bahkan dibuat mirip, dimana sekumpulan artis termasuk Raditya Dika diundang untuk syuting film lalu dikumpulkan dalam suatu rumah dan hanya diberi instruksi. Perbedaannya ada pada thriller nya. Dalam salah satu  dialognya pun jelas-jelas menyinggung hal ini. Jadi dapat disimpulkan jika ini memang sengaja dibuat seperti ini.

Thriller Yang Tidak Terasa Thriller
Meskipun mengangkat tema thriller, film ini tidak terasa menyeramkan sama sekali bahkan terasa aneh. Mungkin karena ini komedi jadi kesan seramnya hilang. Karena komedi yang disajikan mendominasi.

Comedy Yang Berkarakter
Nah, walaupun film ini memiliki beberapa kekurangan, tentu saja memiliki kelebihan yang ada pada komedinya yang sesuai dengan karakter asli setiap pemain. Mulai dari Rommy Rafael dengan trik sulapnya, Hifdzi dengan bahasa Thailandnya, Ricis dengan latar belakang Youtubernya, hingga Cinta Laura dengan aksen Indonesianya. Yang menonjol adalah Willy Dozan yang merupakan aktor laga senior yang pada kali ini berubah ngondek. Selain itu, seperti pada film-film sebelumnya, Radit tampil apa adanya dengan Karakternya yang tampil apa adanya dengan mencoba friendly kepada sekitar. Komedi yang disajikan cukup menghibur. Kalau dinilai sekitar 8/10. Saya bisa tertawa dan menikmati komedinya yang ringan bahkan receh. Scene yang paling saya suka adalah saat Hifdzi dan Cinta berdialog untuk bertahan hidup. Pecah :D. Kemudian pada beberapa scene berkelahi cukup seru dan pastinya lawak

Plot Twist
Nah, selain komedi yang cukup asik, film ini memiliki twist yang cukup mengejutkan. Awalnya saya berpikir twist nya akan sama seperti pada film Hangout. ternyata ini sedikit berbeda dan lebih jauh lagi dimana setelah plot twist, ada plot twist kedua yang cukup unik.
Overall, film ini cocok untuk menghibur dengan komedi dan thriller nya yang tidak buruk. Jangan berharap pada isi ceritanya, karena film ini memang menonjolkan komedinya. Rating saya untuk film ini 7/10. Terima kasih semoga bermanfaat. Have a good day!
Dibawah ini merupakan cuplikan trailernya.

Short Impression Film JOKER (2019)

Siapa yang tidak tahu dengan Joker ? Joker merupakan musuh berat yang harus dihadapi oleh salah satu superhero dari DC yaitu sang k...