Assalamu’alaikum kawan-kawan yang mengagumkan! Apa kabar? Sebelumnya
mau cerita sedikit. Bulan Maret dan April adalah bulan yang sangat padat dan
berat bagi saya yang tengah duduk di kelas 12 akhir karena sebentar lagi saya akan lulus dan menentukan
jalan hidup saya (aenjeaye). Oleh karena itu sebagian besar waktu saya tersita untuk
belajar dalam rangka menghadapi berbagai macam ujian yang mesti saya laksanakan
baik itu di sekolah ataupun di luar sekolah. Otomatis, saya tidak memiliki waktu untuk menulis
apalagi menonton film (curhat dikit hehe). Nah, setelah melewati itu semua, sekarang
saya akan kembali menulis di blog kesayangan saya yang tidak pernah ada
viewnya, terima kasih. Anyway, berhubung bulan april ini suasananya berkaitan
dengan ketegangan politik dan pemilu, saya pun mencoba menonton film yang
berkaitan dengan politik berupa pendapat, opini dan kontroversi menjelang
pemilu yang akan dilaksanakan besok pada tanggal 17 april 2019. Saat membuka
Youtube ada sebuah video yang menarik dengan view yang sudah mencapai 7 juta
hanya dalam waktu 2 hari, berjudul SEXY KILLERS. Film yang dipublikasikan oleh akun
Watchdoc Image ini merupakan dokumentasi ringkasan proses dan perjalanan
Ekspedisi Indonesia Biru yang berkeliling nusantara selama 1 tahun(1 Januari -
31 Desember 2015). Disini saya akan mengulas secara singkat. Langsung saja,
check this out!
SEXY KILLERS adalah sebuah film dokumenter berdurasi 1 jam
28 menit yang menggambarkan sisi gelap dari sebuah perkembangan dan kemajuan di
negara kita tercinta, Indonesia. Dari manakah, sumber energi listrik yang biasa
kita gunakan sehari-hari? Jawabannya adalah Batubara. Batubara merupakan sumber
daya alam yang menjadi sumber utama energi listrik di Indonesia. Melalui PLTU
(Pembangkit Listrik Tenaga Uap), Batubara diubah menjadi energi listrik yang
kemudian disalurkan ke berbagai daerah dan dapat dinikmati oleh kita
sehari-hari. Namun, apakah kita pernah membayangkan jika Batubara memiliki dampak
negatif yang sangat serius? Lalu bagaimana mengenai pendapat masyarakat yang
tinggal bertetangga dengan areal penambangan?
Kisah dimulai di pulau Borneo (Kalimantan) menceritakan
kehidupan masyarakat Kaltim yang sangat dirugikan oleh aktivitas penambangan
mulai dari hilangnya lahan bercocok tanam, lumpur yang merugikan areal
persawahan, rumah yang rusak hingga hancur, kerugian panen, hingga keberadaan
air bersih yang sudah lama menjadi sejarah. Protes yang dilakukan masyarakat
tidak pernah digubris dan malah menjadi bumerang, contohnya adalah demo yang
dilakukan seorang warga hingga di tangkap dan dipenjara karena dianggap
mengganggu aktivitas pertambangan.
Masalah besar yang diangkat adalah mengenai lubang tambang
bekas galian yang dibiarkan terbuka dan tidak direklamasi. Bahkan setelah
mengetahui jika hal tersebut telah menelan banyak korban jiwa. Kita akan dibuat
miris dan sedih setelah ditampilkan cuplikan bagaimana para pejabat tinggi merespon
masalah ini dengan menganggap lumrah dan sudah sewajarnya. Di dalamnya juga
ditampilkan cuplikan-cuplikan sidang serta debat presiden yang membuat kita
berpikir.
Kemudian akan dijelaskan seluk beluk berbagai perusahaan
yang berkecimpung dalam dunia batu bara termasuk perusahaan yang memiliki andil
paling besar dalam pertambangan batubara. Kemudian juga akan ditampilkan
hubungan perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh para capres dan cawapres yang
memiliki keterkaitan dengan penambangan batu bara yang dijelaskan secara
mendetail lewat diagram.
Selain Borneo, berbagai daerah pesisir Jawa yang dilewati
kapal pengankut tongkang tongkang pembawa batu bara juga mengalami kerusakan
salah satunya adalah hancurnya terumbu karang yang sangat merusak ekosistem
laut. Hal ini secara otomatis akan merugikan para nelayan yang memiliki mata
pencaharian di laut. Berbagai aksi penolakan pun ditampilkan, seperti aksi yang
dilakukan oleh aktivis lingkungan laut dengan memberi peringatan keras dan
mencoret/ menuliskan kalimat-kalimat penolakan pada lambung kapal pembawa
tongkang batubara.
Apakah yang dialami masyarakat yang tinggal dekat dengan PLTU?
Film ini akan menampilkan dampak yang ditimbulkan akibat pabrik PLTU di
beberapa daerah termasuk Palu. Sebagian besar masyarakat terindikasi menderita
penyakit paru-paru dan masalah pernapasan. Hal ini diakibatkan oleh debu yang
dihasilkan dari PLTU,membuat rumah warga selalu kotor. Debu yang dihirup dan
masuk ke paru-paru lama-kelamaan akan menyebabkan penyakit serius yang membawa
pada kematian. Kita juga akan melihat banyak sekali potret yang menunjukkan
tidak bertanggung jawabnya pemerintah dalam mengatasi masalah ini.
Begitu menyeramkannya fakta yang terungkap dari sisi gelap
sebuah peradaban. Di satu sisi tidak bisa dipungkiri jika listrik adalah elemen
yang tidak akan bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Di sisi yang lain,
banyak warga yang merasa sengsara dan mesti membayar semuanya.
Film ini sangat saya rekomendasikan selain menambah wawasan,
film ini juga dapat mengingatkan kita dan juga menanamkan rasa cinta tanah air.
Pesan yang diangkat sangat bagus. Penilaian saya untuk film dokumenter ini
secara keseluruhan adalah 8.5/10. Sangat keren.
Besok adalah pemilu presiden Indonesia. Siapapun yang
terpilih adalah pemimpin terbaik yang semoga menjadi pemimpin yang amanah dan
bertanggung jawab. Semoga kita semua selalu dijadikan manusia yang bersyukur
dan bertanggung jawab. Selalu jaga dan hormati setiap tempat yang kita pijak. berpikirlah
sebelum bertindak. Tetap membumi dan salam lestari, Merdeka!
Trailer:
Trailer: