Rabu, 20 Maret 2019

Review Film: Yowis Ben (2018) –Nggak Iso Turu





Hasil gambar untuk yowis ben

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat malam! Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit mengulas mengenai film yang baru selesai saya tonton yang berjudul “Yowis Ben”. Di produksi oleh Starvision Plus dan disutradarai oleh Fajar Nugros dan Co-director oleh Bayu Skak. Film yang memiliki genre drama komedi ini tayang pada bulan Februari tahun 2018 lalu dengan respon penonton yang sangat bagus. Sekedar info, film sekuel lanjutannya berjudul “Yowis Ben 2” Sudah mulai tayang pada 14 Maret 2019.
Sedikit cerita, awalnya saya tidak tertarik menonton film ini. Tapi setelah melihat promo film “Yowis Ben 2” saya merasa tertarik untuk menonton film ini. Tapi sebelum saya menonton, saya pikir lebih baik menonton dulu Yowis Ben 1 nya dan memang benar jika film ini memiliki keunikan tersendiri dan tentunya sangat menghibur. Langsung saja Check this out!

Hasil gambar untuk yowis ben scene

Film ini mengisahkan seorang anak tukang pecel dari malang yang bernama Bayu (Bayu Skak) ditemani sahabat setianya Doni (Joshua Suherman). Keduanya adalah siswa SMA yang memiliki masalah yang sama. Yaitu untuk membuktikan bahwa diri mereka bisa terkenal, populer, dan berprestasi. Dengan modal semangat, mereka pun Membentuk band dengan 2 personel tambahan yaitu Yayan (Tutus Thomson), Seorang drummer dan penabuh bedug. Sosok paling religius dan sedikit miring:D. Dan yang terakhir Nando (Brandon Salim) merupakan siswa blasteran ganteng yang merupakan seorang keyboardist. Mereka pun menyatukan visi dan menamai grup band nya dengan nama “Yowis Ben”. Banyak rintangan dan cobaan yang mesti mereka hadapi. Dapatkah mereka membuktikan diri mereka kepada orang-orang, khususnya Bayu yang ingin membuktikan dirinya pada Susan (Cut Meyriska).
Hasil gambar untuk yowis ben komedi scene
dapat kalian lihat siapa yang otaknya paling miring

Yang unik dari film ini adalah hampir 90% bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa timur (Malang). Kita akan disuguhkan oleh berbagai dialog komedi yang khas dan tentunya menghibur. Selain bahasa, film ini juga menonjolkan tempat-tempat yang memiliki ciri khas yang unik termasuk kampung warna-warni yang hanya dapat kita temui di Malang. Seolah ingin eksis dan membuktikan bahwa ‘Indonesia juga punya tempat yang keren dan unik’ Nice. Saya menganggap film ini bagus karena ceritanya yang cukup related dengan kehidupan saya. Tentang seorang remaja yang tengah mencari jati diri, perhatian, juga selipan drama anak sekolahan.

Hasil gambar untuk yowis ben komedi scene

Selain komedi dari para tokoh utamanya, kalian juga akan menikmati komedi dari beberapa komedian Indonesia seperti Yudha Keling, Muhadkly Acho, dan Uus. Tidak perlu ditanya lagi, pastinya akan sangat seru dan meriah, hoho.




Hasil gambar untuk yowis ben komedi scene
tukang cilok


Sekian ulasan singkat dari saya. Film ini mendapat nilai 8/10, cocok menemani akhir pekanmu. Thank you and see you in “Yowis ben 2”. Have a good day!! 

NB
: Di dalam filmnya ada beberapa soundtrack lagu dari Yowis Ben yang dapat kalian dengarkan di bawah ini:


1.    Mangan Pecel

2.    Konco Seng Apik

3.    Gak Iso Turu (favorit saya hehe)

4.    Ojo Bolos Pelajaran


Trailer:

Minggu, 17 Maret 2019

Review Sayonara no Asa ni Yakusoku no Hana wa Kazarou (2018) –Perpisahan Yang Baru Demi Pertemuan Yang lain



Hasil gambar untuk Maquia posters
Selamat malam! Apa kabar kawan-kawan yang mengagumkan? Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas sebuah film anime yang wajib masuk ke dalam list tontonanmu. Film ini diproduksi oleh P.A. Works dan tayang pada tahun 2018 kemarin.  Berjudul “Maquia: When the Promised Flower Blooms” (Sayonara no Asa ni Yakusoku no Hana wo Kazarou/ Mari Menghiasi Pagi Perpisahan Kita dengan Bunga yang Telah Terjanjikan). Yow langsung saja, check this out!
Film ini mengisahkan seorang gadis bernama Maquia yang merupakan keturunan seorang Iorph. Iorph adalah ras yang memiliki bentuk fisik seperti manusia namun memiliki usia yang sangat panjang yang membuat mereka awet muda. Iorph memiliki tradisi turun-temurun dalam menenun Hibiol (Kain). Mereka dapat menyampaikan perasaannya lewat kain tersebut.



Pada suatu malam, desa Iorph diserang atas perintah raja  karena suatu alasan. Hal ini menimbulkan kekacauan dan membuat Maquia keluar dan terpisah dari ras nya. Dalam perjalanannya, ia dipertemukan dengan seorang bayi yang sedang menangis sendirian. Maquia pun membawa bayi tersebut dan memberinya nama Ariel. Ia pun berusaha menjadi sosok ibu dan menganggap Ariel sebagai anaknya. Komplikasi mulai terjadi seiring bertambahnya usia Ariel. Ia menyadari jika Maquia bukanlah ibu kandungnya dan merupakan seorang Iorph.

Gambar terkaitMemiliki durasi yang cukup panjang yaitu 1 jam 54 menit tidak membuatnya terasa membosankan dan monoton. Hal ini dikarenakan alur cerita yang dikemas sangat apik dan menarik. Jujur saja, saat menontonnya, saya sangat menikmati dan selalu merasa ‘penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya’.
Selain itu, ceritanya didukung oleh visual yang mantap dan keren. suasana pedesaan juga abad pertengahan seperti bangunan rumahnya, kerajaan, dll dapat kita lihat pada beberapa scene.
Hasil gambar untuk Maquia  scene iorphPenggambaran tokoh yang bagus pun menambah kekuatan karakter dari setiap tokohnya. Ekspresi tokoh pendukung seperti Leila, Krim, Lang dan Deol pun digambarkan sangat matang dan baik. Apalagi ekspresi Maquia yang terlihat sangat tulus, Nice.

Hasil gambar untuk Maquia  scene iorph

Oh ya, sebenarnya kelebihan yang paling dapat kita rasakan ada pada ceritanya itu sendiri. Aspek kehidupan seperti Arti penting dari sebuah ikatan, Hubungan antara Ibu dan Anak, Serta takdir yang pahit akan kalian jumpai.  Kita akan disuguhkan oleh bagaimana ‘Manisnya pertemuan dan pahitnya perpisahan’ yang menjadi Pokok ceritanya. Latar belakang dari perpisahannya memang sangat terasa. Pokoknya Sense of lost pada film ini akan sangat menyayat hati, huhu.

Baca Juga : REVIEW FILM: ANO HANA: THE FLOWER WE SAW THAT DAY (2013) –Mari menangis dan tertawa



[Review] Maquia: When the Promised Flower Blooms
Overall, nilai untuk film kali ini 8.5/ 10, Nice. Sangat wajib masuk ke dalam list tontonanmu. Baiklah, terima kasih. Semoga Bermanfaat. Have a good day!!Trailer:

Jumat, 15 Maret 2019

REVIEW FILM: KOKORO GA SAKEBITAGATTERUNDA (2015) –Mulutmu Harimau mu


Gambar terkait 

Selamat malam! Kali ini saya akan mengulas salah satu film anime tahun 2015 keluaran studio A-1 Pictures yang berjudul “Kokoro ga Sakebitagatterunda” yang dapat diartikan “Keinginan Hati untuk Menjerit”. Check this out!
 

Jun Naruse adalah seorang gadis yang sangat periang dan sangat cerewet. Ia selalu mengungkapkan apa saja yang ia rasakan dan ia pikirkan. Akibat sifatnya yang banyak bicara, ia menyebabkan perpecahan dalam keluarganya. Hal ini membuatnya trauma dan mendapat kutukan dari sebuah telur yang membuatnya tidak bisa bicara lagi.

Akibatnya Jun tidak pernah berbicara pada siapapun dan tidak memiliki teman. Hingga pada suatu hari di masa SMA nya, ia dipilih menjadi salah satu anggota himpunan program penjangkauan bersama beberapa teman sekelasnya termasuk Takumi Sakagami. Dari sinilah ia mulai mencoba melepaskan kutukan tersebut dan mencoba mengungkapkan perasaan yang ada di hatinya melalui nyanyian dan lagu. 

Hasil gambar untuk kokoro ga sakebitagatterunda 

Hasil gambar untuk kokoro ga sakebitagatterunda


Film ini memiliki alur yang cukup familier dengan menempatkan sebab Komplikasi yang terjadi di awal cerita mengenai latar belakang Kehidupan Jun. Kemudian suasana akan naik seiring berjalannya cerita mengenai usaha Jun untuk menghilangkan kutukannya hingga sampai pada puncak klimaks di akhir ceritanya yang cukup keren.


Visual dalam film ini terbilang bagus meskipun bukan yang terbaik begitupun dengan penggambaran tokoh-tokohnya. Sedikit membahas mengenai Tokohnya, Jun dalam film ini mengingatkan saya pada tokoh Shoko Nishimiya pada film “Koe no Katachi” yang sama-sama merupakan gadis yang bisu, namun dengan latar belakang yang berbeda. Sedangkan visualisasi dari Takumi mengingatkan saya dengan tokoh Jintan pada film “Ano Hana”. Dan satu lagi, yaitu Daiki mengingatkan saya dengan tokoh Tessie pada film “Kimi no Nawa” walaupun Daiki lebih sangar dan angkuh. Anyway, ini hanya pendapat saya pribadi, jadi maaf kalau kurang sesuai, hehe.

Hasil gambar untuk kokoro ga sakebitagatterunda

Baca Juga : 


Pembawaan ceritanya cukup tenang dengan sesekali terjadi konflik yang membuatnya tidak monoton. Berdasarkan genrenya, memang film ini cenderung berfokus pada slice of life, dan drama nya. Namun didalamnya diselipkan juga musik, sedikit fantasy dan romance yang membuatnya lebih menarik dan berisi (meskipun sejujurnya, saya kurang suka hubungan antara tokoh Jun dan Taku yang terasa tidak pas, hehe). Ini merupakan salah satu kelebihannya selain latar belakang dan ceritanya yang menarik.

 Hasil gambar untuk kokoro ga sakebitagatterunda taku dan jun

Saya sangat merekomendasikan film yang satu ini untuk masuk ke dalam list tontonanmu. Penilaian saya pada film kali ini yaitu 8/10. Nice. Sekian, semoga bermanfaat sampai bertemu di postingan selanjutnya, Have a nice day!!

NB: Film ini dikerjakan oleh staf yang sebelumnya juga mengerjakan seri anime "Ano Hi Mita Hana no Namae o Bokutachi wa Mada Shiranai"

Hasil gambar untuk kokoro ga sakebi teru 


Trailer:

Sabtu, 02 Maret 2019

REVIEW FILM: ANO HANA: THE FLOWER WE SAW THAT DAY (2013) –Mari menangis dan tertawa

 Hasil gambar untuk ano hana posters
Selamat malam! Kali ini saya akan mengulas sebuah film anime layar lebar tahun 2013 yang berjudul “Ano Hi Mita Hana no Namae o Bokutachi wa Mada Shiranai”(panjang sekalee hehe) yang artinya “Kita Masih Belum Tahu Nama Bunga yang Kita Lihat Hari Itu” disingkat ”Ano Hana”.

 Film ini bercerita tentang sebuah kelompok bernama Perdamaian Super Buster yang beranggotakan 6 orang (Jintan, Menma, Anaru, Yukiatsu, Tsuruko, dan Poppo). Mereka kehilangan salah satu anggotanya yaitu Menma akibat kecelakaan yang terjadi saat mereka masih kecil. Konflik dimulai ketika Menma kembali muncul dan menampakkan dirinya di hadapan Jintan (Btw ini bukan cerita horror yaa hehe). Menma tidak bisa pergi ke ‘alam baka’ karena masih memiliki permohonan yang belum terlaksana sebelum semuanya berkumpul. Jintan pun mencoba meyakinkan semua sahabatnya yang sudah lama bubar untuk berkumpul kembali dan menyelesaikan permohonan Menma.


Cerita yang disajikan sangat luar biasa!. Pada awalnya ditampilkan sekilas konflik utama yang kemudian beralih ke kehidupan yang sebenarnya. Flashback dan kenangan pahit yang diselipkan akan membuat konflik dan suasananya naik seiring berjalannya cerita. Sampai pada klimaksnya yang akan membuat manusia normal pada umumnya menangis –setidaknya merasa sedih hmm. Ditambah dengan backsound dan visual yang mendukung, mmm sedih pokoknya, huhu.


Disamping itu, perbedaan karakter cukup bagus, sedikit comedy, juga sedikit gambaran kehidupan akan melengkapi ceritanya. Oh ya, seiyuu (pengisi suara) nya akan sangat familiar, nice pokoknya. Jujur saya sangat menikmati ceritanya, sangat menarik dan menyentuh, hehe bagus pokoknya. Untuk film kali ini saya beri rating 8/10 dan sangat layak masuk ke daftar tontonanmu. Terima kasih. Selamat malam! Have a nice dream!

Baca Juga: REVIEW FILM: KOE NO KATACHI/ THE SILENT VOICE (2016) –Hubungan Itu Penting

Gambar terkait

NB: Menma sangat lucu. Saya suka Menma. Mhehe.
Trailer ada  di bawah.



Short Impression Film JOKER (2019)

Siapa yang tidak tahu dengan Joker ? Joker merupakan musuh berat yang harus dihadapi oleh salah satu superhero dari DC yaitu sang k...