Minggu, 17 Maret 2019

Review Sayonara no Asa ni Yakusoku no Hana wa Kazarou (2018) –Perpisahan Yang Baru Demi Pertemuan Yang lain



Hasil gambar untuk Maquia posters
Selamat malam! Apa kabar kawan-kawan yang mengagumkan? Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas sebuah film anime yang wajib masuk ke dalam list tontonanmu. Film ini diproduksi oleh P.A. Works dan tayang pada tahun 2018 kemarin.  Berjudul “Maquia: When the Promised Flower Blooms” (Sayonara no Asa ni Yakusoku no Hana wo Kazarou/ Mari Menghiasi Pagi Perpisahan Kita dengan Bunga yang Telah Terjanjikan). Yow langsung saja, check this out!
Film ini mengisahkan seorang gadis bernama Maquia yang merupakan keturunan seorang Iorph. Iorph adalah ras yang memiliki bentuk fisik seperti manusia namun memiliki usia yang sangat panjang yang membuat mereka awet muda. Iorph memiliki tradisi turun-temurun dalam menenun Hibiol (Kain). Mereka dapat menyampaikan perasaannya lewat kain tersebut.



Pada suatu malam, desa Iorph diserang atas perintah raja  karena suatu alasan. Hal ini menimbulkan kekacauan dan membuat Maquia keluar dan terpisah dari ras nya. Dalam perjalanannya, ia dipertemukan dengan seorang bayi yang sedang menangis sendirian. Maquia pun membawa bayi tersebut dan memberinya nama Ariel. Ia pun berusaha menjadi sosok ibu dan menganggap Ariel sebagai anaknya. Komplikasi mulai terjadi seiring bertambahnya usia Ariel. Ia menyadari jika Maquia bukanlah ibu kandungnya dan merupakan seorang Iorph.

Gambar terkaitMemiliki durasi yang cukup panjang yaitu 1 jam 54 menit tidak membuatnya terasa membosankan dan monoton. Hal ini dikarenakan alur cerita yang dikemas sangat apik dan menarik. Jujur saja, saat menontonnya, saya sangat menikmati dan selalu merasa ‘penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya’.
Selain itu, ceritanya didukung oleh visual yang mantap dan keren. suasana pedesaan juga abad pertengahan seperti bangunan rumahnya, kerajaan, dll dapat kita lihat pada beberapa scene.
Hasil gambar untuk Maquia  scene iorphPenggambaran tokoh yang bagus pun menambah kekuatan karakter dari setiap tokohnya. Ekspresi tokoh pendukung seperti Leila, Krim, Lang dan Deol pun digambarkan sangat matang dan baik. Apalagi ekspresi Maquia yang terlihat sangat tulus, Nice.

Hasil gambar untuk Maquia  scene iorph

Oh ya, sebenarnya kelebihan yang paling dapat kita rasakan ada pada ceritanya itu sendiri. Aspek kehidupan seperti Arti penting dari sebuah ikatan, Hubungan antara Ibu dan Anak, Serta takdir yang pahit akan kalian jumpai.  Kita akan disuguhkan oleh bagaimana ‘Manisnya pertemuan dan pahitnya perpisahan’ yang menjadi Pokok ceritanya. Latar belakang dari perpisahannya memang sangat terasa. Pokoknya Sense of lost pada film ini akan sangat menyayat hati, huhu.

Baca Juga : REVIEW FILM: ANO HANA: THE FLOWER WE SAW THAT DAY (2013) –Mari menangis dan tertawa



[Review] Maquia: When the Promised Flower Blooms
Overall, nilai untuk film kali ini 8.5/ 10, Nice. Sangat wajib masuk ke dalam list tontonanmu. Baiklah, terima kasih. Semoga Bermanfaat. Have a good day!!Trailer:

1 komentar:

Short Impression Film JOKER (2019)

Siapa yang tidak tahu dengan Joker ? Joker merupakan musuh berat yang harus dihadapi oleh salah satu superhero dari DC yaitu sang k...