
Film ini mengisahkan seorang gadis bernama Maquia yang merupakan keturunan seorang Iorph. Iorph adalah ras yang memiliki bentuk fisik seperti manusia namun memiliki usia yang sangat panjang yang membuat mereka awet muda. Iorph memiliki tradisi turun-temurun dalam menenun Hibiol (Kain). Mereka dapat menyampaikan perasaannya lewat kain tersebut.

Pada suatu malam, desa Iorph diserang atas perintah raja karena suatu alasan. Hal ini menimbulkan kekacauan dan membuat Maquia keluar dan terpisah dari ras nya. Dalam perjalanannya, ia dipertemukan dengan seorang bayi yang sedang menangis sendirian. Maquia pun membawa bayi tersebut dan memberinya nama Ariel. Ia pun berusaha menjadi sosok ibu dan menganggap Ariel sebagai anaknya. Komplikasi mulai terjadi seiring bertambahnya usia Ariel. Ia menyadari jika Maquia bukanlah ibu kandungnya dan merupakan seorang Iorph.

Selain itu, ceritanya didukung oleh visual yang mantap dan keren. suasana pedesaan juga abad pertengahan seperti bangunan rumahnya, kerajaan, dll dapat kita lihat pada beberapa scene.


Oh ya, sebenarnya kelebihan yang paling dapat kita rasakan ada pada ceritanya itu sendiri. Aspek kehidupan seperti Arti penting dari sebuah ikatan, Hubungan antara Ibu dan Anak, Serta takdir yang pahit akan kalian jumpai. Kita akan disuguhkan oleh bagaimana ‘Manisnya pertemuan dan pahitnya perpisahan’ yang menjadi Pokok ceritanya. Latar belakang dari perpisahannya memang sangat terasa. Pokoknya Sense of lost pada film ini akan sangat menyayat hati, huhu.
Baca Juga : REVIEW FILM: ANO HANA: THE FLOWER WE SAW THAT DAY (2013) –Mari menangis dan tertawa
![[Review] Maquia: When the Promised Flower Blooms](https://storage.jurnalotaku.com/wp-content/uploads/2018/11/Screenshot_14.png)
Overall, nilai untuk film kali ini 8.5/ 10, Nice. Sangat wajib masuk ke dalam list tontonanmu. Baiklah, terima kasih. Semoga Bermanfaat. Have a good day!!Trailer:
aduh ya ampun bagus banget
BalasHapusCara beli paket premier vidio.com